Cerita di Balik Pantai Parangkusuma Misteri Baju Hijau yang Fenomena Ghaib

Cerita di Balik Pantai Parangkusuma Misteri Baju Hijau yang Fenomena Ghaib Pantai yang satu ini adalah Pantai yang ada di lokasi Pantai Parangtritis. Pantai ini banyak juga menaruh banyak cerita serta beberapa hal magis untuk orang-orang umum. Pantai yang dipercayai mempunyai pintu gerbang dunia Nyai Roro Kidul ini sehari-hari tak pernah kosong dari pengunjung. Ada yang bertandang cuma mengabadikan berlibur, keluar masuk ruang pantai, ada yang memberi sesajen serta ada yang jadikan tempat ini jadi tempat bertapa. 

Pantai Parangkusuma juga menaruh cerita yang menyangkut dengan Nyai Roro Kidul. Pada jaman dahulu ada satu badai yang begitu besar serta menyebabkan banyak ikan terdampar di sekitar pantai. Anehnya suhu air laut beralih jadi 100 derajat. Lantaran badai yang nampak mendadak, Ratu Kidul nampak ke permukaan laut untuk lihat apa yang berlangsung. Nyatanya Ratu Kidul lihat Senopati yang bertapa untuk memberi kesaktiannya. Badai yang datang dari kesaktian Senopati itu dinilai Ratu Kidul begitu mengagumkan. Hingga Ratu Kidul jatuh hati pada Senopati. 

Dengan memakai kondisi seperti ini, Senopati memohon Ratu Kidul mengabulkan permintaannya. Senopati memohon supaya dianya dapat memimpin Kerajaan Mataram dengan pertolongan Ratu Kidul. Pada akhirnya Sang Ratu menyepakati keinginan itu dengan prasyarat Senopati serta semua keturunannya mesti jadi suami Ratu Kidul. Senopati pada akhirnya sepakat. Selang beberapa saat Senopati mengadakan pernikahannya dengan Ratu Kidul. Tetapi Senopati juga memberi prasyarat pada Ratu Kidul sebelumnya menyelenggarakan pernikahannya. Prasyarat dari Senopati pada Ratu Kidul yakni melakukan pernikahan tanpa ada membuahkan keturunan. Mereka pada akhirnya sama-sama sepakat serta melakukan menikah. 

Karenanya ada kesepakatan itu, Keraton Yogyakarta jadi satu diantara sisi kerajaan Mataram yang mempunyai jalinan erat dengan keraton Laut Selatan. Bukti dari pernyataan itu yaitu senantiasa diadakannya upacara Labuhan Alit satu tahun sekali sebagai sinyal persembahan pada Ratu Kidul. Acara itu dikerjakan dengan lakukan prosesi mengubur potongan kuku, rambut serta satu buah pakaian punya kesultanan Keraton Yogyakarta.